Keep Share what i can find for you all netizen

Advertisement

Wednesday 20 June 2012

Meluruskan Pengertian Islam dengan Sebenarnya


Kebanyakan masyarakat kita ternyata masih banyak yang tidak mengerti tentang pengertian Islam yang benar, hal ini bisa berbahaya karena dengan begitu bisa dengan mudah diombang-ambing oleh syubhatnya kaum liberal dan plural. Diantara omongan mereka adalah bahwa semua agama itu benar, dan bahwasanya Islam yang berarti pasrah itu lebih dari sekedar agama, artinya setiap orang yang berpasrah kepada tuhannya adalah muslim. Kita juga sering mendengar pengertian yang salah kaprah mengenai Islam, bahwasanya Islam adalah agama yang dibawa nabi Muhammad. Pengertian ini ada benarnya tapi tidak komprehensif. Lalu bagaimana dengan agama yang dibawa nabi Ibrahim, musa, nabi isa dan lainnya?! Karena itu terkadang kita mendengar bahwa agama yahudi atau nashrani itu mulanya benar, dengan asumsi bahwa para nabilah yang membawa agama itu. Ini semua adalah pemahaman yang salah karena tidak diutus seorang rasul kecuali dengan membawa agama Islam.

Karena itu untuk meluruskan pemahaman dan pengertian tentang Islam, ada dua hal perlu kami benahi dengan mengembalikannya kepada Alquran dan hadist, pertama; pengertian tentang Islam , kedua; semua rasul diutus hanya dengan membawa agama Islam.

1-Pengertian Islam

Selama ini pengertian yang berkembang dalam masyarakat adalah bahwasanya Islam adalah agama yang dibawa nabi Muhammad, pengertian ini tidak komprehensif (menyeluruh) karena tidak memasukkan agama yang dibawa nabi-nabi yang lain yang juga merupakan agama Islam. Dan celakanya pengertian seperti ini menimbulkan pemahaman yang salah seperti yang kami utarakan sebelumnya.

Nah pengertian yang benar dan enak tentang Islam sebenarnya cukup sederhana yaitu “mengikuti rasul” ya Islam adalah mengikuti rasul. Hal ini seperti yang diungkapkan ibn Katsir dalam tafsirnya;

وهو اتباع الرسل فيما بعثهم الله به في كل حين، حتى ختموا بمحمد صلى الله عليه وسلم،

Islam adalah mengikuti rasul dalam apa-apa yg allah mengutus mereka dengannya pada setiap masa (dimana rasul diutus), sampai pada akhirnya allah mengutus nabi muhammad sebagai pemungkas para nabi. (dimana syariat yg dibawanya adalah syariat penutup yg menghapus syariat nabi-nabi yg telah lalu)

Pengertian ini berdasarkan ayat:

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ

Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; maka jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”(Ali imron)

Dengan kata lain; barang siapa yg mau mengikuti rasul ia adalah muslim dan barang siapa yg tidak mau mengikuti rasul ia adalah kafir.

Jadi ketika Allah mengutus nabi musa kepada bani Israel, maka bani Israel wajib mengikuti nabi Musa, orang yang mengikutinya adalah muslim dan orang yang tidak mengikutinya adalah kafir, begitu pula ketika nabi isa diutus, sampai akhirnya Allah mengutus nabi Muhammad kepada seluruh manusia, karena itu seluruh manusia wajib mengikutinya dan yang tidak mengikutinya disebut kafir.

Dan dengan begitu batallah ucapan orang yang mengatakan setiap orang yang telah berpasrah kepada tuhannya adalah muslim, walaupun agamanya nasrani, yahudi, budha, dsb. Karena bagaimana mungkin mereka disebut berpasrah atau tunduk kepada Allah jika mereka tidak mau mengikuti Rasul terakhir yang diutusnya kepada seluruh manusia?! Padahal Allah berfirman;

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ

“barang siapa mentaati rasul, maka sungguh ia telah mentaati Allah” (An-Nisa 80)

Apa bisa dibenarkan orang yang mengaku berpasrah atau tunduk kepada Allah tapi tidak mau mentaatiNya?!

2- Setiap Rasul diutus hanya dengan membawa agama Islam

Akibat dari pengertian yang salah diatas adalah timbulnya pemahaman yang salah bahwa agama Kristen maupun yahudi mulanya adalah agama yang benar, dengan asumsi bahwasanya nabi Isa itu diutus dengan membawa agama Kristen, begitu pula nabi musa, diutus dengan membawa agama yahudi.

Pemahaman seperti ini jelas salah dan berbahaya, karena dengan demikian kita telah menisbatkan kebohongan kepada nabi Isa dan nabi Musa. Allah telah menegaskan bahwa agama yang diridloinya itu cuma satu yaitu Islam, jadi bagaimana mungkin Ia mengutus para rasul dengan membawa agama selain Islam?!

Allah berfirman;

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (Ali Imron)

Begitu juga Allah swt tidak akan mau menerima siapapun yg beragama selain agama Islam,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imron)

Apakah masuk aqal Allah mengutus rasul mengajak kepada agama selain Islam sedang Allah tidak mau menerima orang yang beragama selain Islam?!

Rasul saw bersabda:

الانبياء اخوة من علات وامهاتهم شتى ودينهم واحد

Para nabi itu bersaudara keturunan satu ayah, sedang ibu mereka berbeda-beda, dan agama mereka satu. (HR Ahmad)

Simaklah ucapan nabi ibrahim dan nabi Ya’kub kepada putranya:

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam” (Al-Baqoroh 132)

Begitu juga ucapan nabi Musa kepada kaumnya;

وَقَالَ مُوسَى يَا قَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ

Berkata Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang-orang muslim” (Yunus 83)

Lihat pula ucapan Hawaary nabi Isa, kepada beliau;

قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Para Hawaary berkata “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah kaum muslimin” (Ali imron 51)



Semua hal tadi menunjukkan kalau nama “Islam” sudah digunakan sejak lama , semenjak nabi Ibrahim bahkan semenjak nabi Nuh, karena beliaulah rasul yang pertama.

Demikianlah, dan hendaklah ini menjadi perhatian bagi segenap kaum muslimin, dan sebagai penutup, hendaklah kita senantiasa berpegang kepada agama Islam, kepada Alquran dan sunnah Rasul, agar kelak dapat meninggal dalam keadaan muslim.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Wallahu A’lam.
Sumber : http://taimullah.wordpress.com


0 comments:

Post a Comment